Rabu, 17 Februari 2010

Peraturan Tennis

Dalam sebuah permainan tentu saja terdapat peraturan-peraturan yang berfungsi sebagai titik tolak bagaimana bermain tenis serta batasan-batasan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam sebuah permainan tenis. Kalau merujuk dari peraturan lengkap yang dikeluarkan oleh ITF (International Tennis Federation), banyak sekali yang harus ditulis pada blog ini. Oleh karena itu saya akan jelaskan hanya yang umumnya harus kita ketahui.

1. Skoring

Mari kita mulai dari satuan terkecil terlebih dahulu. Standar perhitungan angka yang dipakai dalam tenis adalah sbb:
- nol (love)
- 15
- 30
- 40
- Game
Apabila terjadi skor imbang pada poin 40, maka dinyatakan deuce (indonesia-jus) dan pemain berusaha merebut 2 poin berturut-turut untuk merebut game.

Pemain yang memenangkan game akan mendapatkan 1 angka dan harus dikumpulkan hingga merebut 6 game. Namun apabila terjadi angka berimbang pada poin 5 (5-5), maka game dilanjutkan hingga 7. Apabila game masih berimbang pula pada angka 6 (6-6), maka game berlanjut pada perhitungan Tie Break.

Tie Break terjadi pada skor game 6-6 dan pemain yang memiliki giliran serve memulainya dari sisi lapangan sebelah kanan pemain (deuce court) satu kali dan kemudian pindah serve pada lawannya yang memulai dari sisi kiri lapangan (ad court) dengan dua kali kesempatan dan selanjutnya masing-masing memperoleh dua kesempatan serve.

Apabila pemain telah memenangkan game-nya hingga 6 atau seperti tersebut di atas, maka pemain tersebut dikatakan merebut 1 set. Standar yang dipakai dalam turnamen tenis menerapkan 2 sistem set, yaitu :
- Best of Three : pemain membutuhkan 2 set untuk memenangkan pertandingan.
- Best of Five : pemain membutuhkan 3 set untuk memenangkan pertandingan.

2. Servis dan Penerima

Servis adalah pukulan pembuka suatu poin yang dilakukan pemain di sisi deuce court dan penerima adalah pemain yang menerima pukulan serve di sisi diagonal dari pemain serve atau sama-sama pada sisi deuce court. Pemain yang melakukan service diharuskan memukul bola ke arah deuce court pemain lawan pada daerah service line.

tennis-court-service.jpg

Pemain mendapatkan dua kali kesempatan untuk melakukan servis. Namun bila servis terkena net dan jatuh pada daerah di dalam daerah servis lawan, maka servis diulang menurut jatah servisnya (contohnya apabila saat servis kedua bola menyentuh net, maka servis diulang sebagai servis kedua dan mendapat kesempatan 1 kali servis lagi).

Untuk double, pemain yang pertama melakukan servis ditentukan sebelum game dimainkan dan begitupun penerimanya. Setelah game selesai, maka penerima bergantian menjadi pemegang servis kemudian berotasi kembali untuk pemain kedua dari tim yang servis pertama memegang kendali servis dst.

Servis dilakukan di belakang garis baseline, di sisi kanan lapangan (deuce court) menuju digonal ke arah daerah servis lawan. Pemain yang menginjak garis baseline atau masuk ke daerah permainan tenis pada saat tangan mengayun raket untuk melakukan servis dianggap melakukan kesalahan (foot fault) dan poin untuk pihak penerima.

3. Daerah dan garis Permainan

Untuk game single atau perorangan, daerah permainannya adalah zona dalam minus daerah alley, sedangkan untuk game double atau ganda garis permainannya meliputi seluruh lapangan didalam garis baseline.

tennis-court.jpg

Garis merupakan batas dari daerah permainan. Apabila seluruh bagian atau sebagian dari bola menyentuh garis permainan maka bola dinyatakan masuk karena bola menyentuh lapangan yang dibatasi oleh suatu garis.

4. Poin

Seorang pemain kehilangan poin apabila:

• Melakukan dua kali kesalahan pada servis

• Tidak dapat memukul bola setelah lebih dari satu kali bola menyentuh tanah.

• Memukul bola namun jatuhnya bola di luar garis permainan (out).

• Pemain yang menerima servis memukul bola sebelum bola memantul.

• Pemain dengan SENGAJA memukul bola lebih dari 2 kali sentuhan.

• Seorang pemain menyentuh bagian dari net dengan raketnya atau dengan bagian badannya saat bola masih dimainkan.

• Pemain memukul bola sebelum bola melintasi net.

• Bola menyentuh bagian tubuh atau apapun yang melekat pada tubuhnya selain raket tenis.

• Bola menyentuh raket namun pemain tidak memegangnya.

• Pada permainan ganda, kedua pemain menyentuh bola dengan raketnya sekaligus.

Peraturan Bola Voly


Peraturan Bola Voly

Peraturan Bola Volley* Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
* Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
* Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
* Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
* Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
* Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
* Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
* Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
* Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
* Kesalahan meliputi:
o Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
o Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
o Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
o Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
o Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
o Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
o Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
o Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
* Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
* Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
* Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.

Peraturan Futsal

PERATURAN 1
LAPANGAN

UKURAN
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:
Panjang : Minimal 25 m
Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 15 m
Maksimal 25 m
Ukuran Pertandingan Internasional:
Panjang : Minimal 38 m
Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 18 m
Maksimal 22 m

TANDA LAPANGAN
• Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
• Lebar garis pembatas 8 cm.
• Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
• Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.


DAERAH PINALTI
Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut :
• Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat diluar dari masing-masing tiang gawang.
• Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang tersebut.

TITIK PINALTI
• Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.

TITIK PINALTI KEDUA
Titik pinalti pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.

TENDANGAN SUDUT
Seperempat Lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan dari setiap sudut.

DAERAH PERGANTIAN PEMAIN
Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian pemain.

Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi dengan garis yang memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm digambarkan didalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.

Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.

GAWANG
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang secara horizontal (cross bar).

Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m.

Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang dan palang gawang dibahagian belakang yang diberi beban.


KESELAMATAN
Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman selama permainan.

PERMUKAAN LAPANGAN
Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan penggunaan kayu atau lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Yang harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok.

KEPUTUSAN DAN PENEGASAN

KEPUTUSAN 1
Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik pinalti tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah pinalti, tetapi berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah antara posisi kedua tiang gawang.
KEPUTUSAN 2
Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput buatan diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk pertandingan-pertandingan yang bersifat Nasional dan Internasional.
KEPUTUSAN 3
Tanda/titik dapat digambarkan di luar lapangan, 5 m dari busur pojok pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan bahwa jarak ini dapat diamati apabila tendangan sudut dilakukan. Lebar tanda/titik ini adalah 8 cm.
KEPUTUSAN 4
Tempat duduk pemain cadangan, berada dibelakang garis pembatas lapangan tepat disamping daerah bebas yang berada di depan meja pencatat waktu.

PERATURAN 2
BOLA

KUALITAS DAN UKURAN
Bola harus :
• Berbentuk bulat.
• Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
• Minimum diameter 62 cm dan maximum 64 cm.
• Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram dan maximum 440 gram.
• Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400 – 600 g/cm³).

PENGGANTIAN BOLA RUSAK
Jika bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan:
• Pertandingan dihentikan sementara.
• Pertandingan dimulai kembali dengan menjatuhkan bola pengganti di tempat dimana bola pertama tersebut rusak.
Jika bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam permainan pada saat permainan dimulai, tendangan gawang, tendangan pojok, tendangan bebas, tendangan pinalti atau tendangan ke dalam :
• Pertandingan dimulai kembali sesuai dengan peraturan biasa.
• Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa ijin dari wasit.


KEPUTUSAN 1
Bola dari kulit laken/bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.

KEPUTUSAN 2
Bola tidak diperbolehkan memantul kurang dari 55 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada pantulan pertama ketika dijatuhkan dari ketinggian 2 m. Dalam suatu pertandingan atau kompetisi, hanya bola-bola yang memenuhi persyaratan teknis minimal yang diatur dalam Peraturan No.2 diperbolehkan untuk digunakan.

Dalam suatu pertandingan atau kompetisi FIFA dan pertandingan lainnya di bawah pengawasan konfederasi, penggunaan bola Futsal tergantung pada tiga logo persyaratan yang tercantum pada bola:
Logo resmi “FIFA APPROVED” atau “FIFA INSPECTED” atau Referensi “International Match Ball Standard”

Logo yang tertera pada bola menyatakan bahwa bola tersebut telah diuji secara resmi dan sesuai dengan persyaratan teknis, masing-masing kategori beda spesifikasi yang diatur dalam Peraturan No.2, daftar persyaratan tambahan ditentukan pada setiap kategori dikeluarkan oleh FIFA. Institusi yang ditunjuk oleh FIFA yang akan melaksanakan pengujian tersebut.

Asosiasi Nasional dapat menyetujui penggunaan bola yang akan digunakan untuk kompetisinya sendiri atau pada seluruh kompetisi yang digelar, bola yang digunakan harus memenuhi salah satu dari tiga persyaratan yang telah ditetapkan dari Peraturan No.2
Apabila asosiasi nasional memperbolehkan penggunaan bola berlogo “FIFA APPROVED” atau “FIFA INSPECTED” untuk kompetisinya sendiri, maka asosiasi nasional juga harus memperkenankan penggunaan bola yang memegang rancangan bebas royalti “Internasional Matchball Standard”.

Didalam kompetisi FIFA dan kompetisi lainnya dibawah pengawasan konfederasi serta asosiasi nasional, tidak diperbolehkan bentuk iklan komersial apapun tertera pada bola tersebut, kecuali untuk plakat kompetisi, penyelenggara kompetisi serta merek dagang pabrik pembuatnya dengan membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda tersebut.




PERATURAN 3
JUMLAH PEMAIN

PEMAIN
Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.

PROSEDUR PERGANTIAN PEMAIN
Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung dengan mengikuti peraturan kompetisi resmi yang dikeluarkan oleh FIFA, konfedarasi atau asosiasi.
Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang pemain.
Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya.

Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut:
• Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya didaerah pergantiannya sendiri.
• Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.
• Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
• Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain aktif.

Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
• Permainan dihentikan.
• Pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan.
• Pemain pengganti tersebut diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
• Permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
• Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dengan posisi bola ketika permainan dihentikan.

Jika pada saat pergantian pemain dilakukan, pemain pengganti masuk lapangan atau pemain pengganti meninggalkan lapangan dilakukan bukan dari tempat atau daerah pergantian pemain yang telah ditetapkan, maka:
• Permainan dihentikan.
• Pemain yang melanggar diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
Permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.

Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dimana posisi bola berada ketika permainan dihentikan.

KEPUTUSAN 1
Pada permulaan permainan, setiap tim harus bermain dengan lima orang pemain.
KEPUTUSAN 2
Jika dalam suatu pertandingan yang sedang berjalan pemain dikeluarkan, maka pemain yang tersisa kurang tiga pemain (termasuk penjaga gawang), pertandingan harus dihentikan untuk seterusnya.
KEPUTUSAN 3
Ofisial tim boleh berikan instruksi taktik kepada para pemainnya selama pertandingan berlangsung. Tetapi ofisial tim tidak dapat/tidak boleh mencampuri gerakan para pemain dan para wasit, dan harus selalu berlaku dengan yang wajar.




PERATURAN 4
PERLENGKAPAN PEMAIN

KESELAMATAN
Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai apapun yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk perhiasan apapun.

DASAR PERLENGKAPAN
Dasar perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:
• Seragam atau kostum.
• Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch pants, warnanya harus sama dengan celana pendek utama.
• Kaos kaki.
• Pengaman kaki (shinguards).
• Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai terbuat dari kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet atau terbuat dari bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah wajib.

SERAGAM ATAU KOSTUM
• Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian belakang kostum.
• Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna bajunya.

Untuk pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih kecil.

PENGAMAN KAKI (Shinguards).
• Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.
• Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis).
• Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.

PENJAGA GAWANG
• Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar harus di tutup dengan kaos kaki.
• Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya dari pemain lain serta wasit.
• Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti, oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor pemain itu sendiri.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini :
• Pemain yang melakukan kesalahan akan diperintahkan oleh wasit untuk meninggalkan lapangan, membetulkan perlengkapannya atau melengkapi salah satu perlengkapan yang hilang atau belum dipakai. Pemain tidak boleh kembali ke dalam lapangan tanpa melapor terlebih dahulu kepada salah seorang wasit, yang kemudian memeriksa perlengkapan pemain tersebut. Pemain diperkenankan masuk kembali, ketika bola berada diluar permainan (when the ball is out of play)

MEMULAI KEMBALI PERTANDINGAN
Jika Wasit hentikan permainan (sementara) untuk berikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning terhadap pemain (yang) melakukan pelanggaran.
• Memulai kembali pertandingan dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan pemain dari tim lawan dari tempat bola berada ketika wasit hentikan permainan
KEPUTUSAN
1. Para pemain tidak boleh memperlihatkan kaos dalam yang memuat slogan atau iklan.
Pemain yang melepaskan baju kaos memperlihatkan slogan atau iklan harus diberikan sangsi oleh pengurus bidang kompetisi.
2. Baju kaos harus pakai lengan.

PERATURAN 5
WASIT

WEWENANG WASIT
Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang penuh untuk memegang teguh Peraturan Permainan sehubungan dengan pertandingan dimana ia telah ditunjuk untuk memimpinnya, terhitung mulai dari saat ia masuk sampai dengan ia meninggalkan lapangan tersebut.

KEKUASAAN DAN TANGGUNG JAWAB WASIT
• Memegang teguh Peraturan Permainan.
• Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi pelanggaran pada salah satu tim, namun pada saat yang sama tim yang dilanggar mempunyai kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi, jika kesempatan tersebut tidak dapat diraihnya, wasit tetap akan memberikan hukuman kepada tim yang membuat pelanggaran sebelumnya.
• Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan laporan pertandingan, termasuk memberikan hukuman terhadap para pemain dan/atau ofisial tim pada insiden lainnya yang terjadi sebelum, selama dan seusai pertandingan.
• Bertindak sebagai pencatat waktu jika ofisial/petugas yang ditetapkan, tidak hadir.
• Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran peraturan atau yang disebabkan oleh bentuk campur tangan luar.
• Memberikan hukuman terhadap pemain yang salah dan mengeluarkan pemain tersebut.
• Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berkepentingan masuk kedalam lapangan.
• Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang pemain terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan dari lapangan.
• Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola keluar lapangan permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya cidera ringan.
• Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi persyaratan dari Peraturan No.2

KEPUTUSAN WASIT
Semua keputusan wasit mengenai fakta yang berhubungan dengan permainan adalah final dan tidak dapat dirubah.
Wasit dan wasit kedua hanya dapat merubah keputusannya, jika menyadari bahwa mereka membuat kesalahan atau jika mereka beranggapan itu perlu dilakukan, asalkan permainan belum dimulai kembali atau pertandingan (belum) diakhiri.
KEPUTUSAN 1
Jika wasit dan wasit kedua, secara bersamaan mengeluarkan sinyal pelanggaran secara bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.


KEPUTUSAN 2
Wasit dan wasit kedua, memiliki hak memperingatkan atau mengeluarkan pemain, tetapi jika terjadi perbedaan diantara mereka, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.

PERATURAN 6
WASIT KEDUA

TUGAS
Wasit kedua ditunjuk untuk menjalankan sisi lapangan yang berlawanan dari posisi wasit. Ia juga diperkenankan menggunakan peluit. Wasit kedua membantu wasit untuk mengawasi pertandingan sesuai dengan Peraturan Permainan.

WASIT KEDUA
• Memiliki kekuasaan untuk menghentikan permainan untuk setiap pelanggaran Peraturan.
• Memastikan bahwa pergantian pemain dilakukan dengan baik.

Dalam hal ini sering terjadi dimana tindakan yang diambil wasit kedua tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka wasit dapat membebas tugaskan wasit kedua dari tugas-tugasnya dan mengatur pergantian wasit kedua. Seusai pertandingan melaporkannya kepada pejabat yang berwenang.
KEPUTUSAN
Penggunaan wasit kedua diwajibkan pada pertandingan Internasional.

PERATURAN 7
PENCATAT WAKTU DAN WASIT KETIGA

TUGAS DAN KEWAJIBAN
Seorang pencatat waktu (Timekeeper) dan adanya wasit ketiga adalah penunjukan. Mereka duduk disisi luar pada pertengahan lapangan, disisi yang sama dengan daerah pergantian pemain. Seorang pencatat waktu dan wasit ketiga dilengkapi dengan jam/pencatat waktu yang sesuai (chronometer) serta peralatan yang diperlukan lainnya untuk mengakumulasi jumlah pelanggaran yang dilakukan, yang disediakan oleh asosiasi atau klub pemilik lapangan.


PENCATAT WAKTU (The Time Keeper)
Memastikan bahwa lama waktu disesuaikan dengan ketentuan Peraturan No.8 dengan:
• Menjalankan jam penghitung/pencatat waktu (chronometer) setelah tendangan permulaan (kick-off).
• Menghentikan jam (chronometer) ketika bola tidak dalam permainan.
• Memulai kembali permainan setelah tendangan kedalam, gol (bola masuk gawang), tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan dari titik pinalti atau titik pinalti kedua, waktu time-out atau wasit menjatuhkan bola.
• Memeriksa waktu time-out (waktu sela) satu menit.
• Memeriksa tepat dua menit sewaktu menghukum ketika pemain telah dikeluarkan (send off).
• Menunjukkan akhir dari paruh pertama permainan dan akhir dari pertandingan, akhir dari perpanjangan waktu serta akhir dari time out dengan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dengan yang digunakan oleh wasit.
• Mencatat seluruh time-out yang tersisa bagi masing-masing tim, memberitahukan wasit dan tim dengan benar serta memberikan ijin untuk time-out ketika diminta oleh pelatih kedua tim (Peraturan No.8)
• Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing tim, yang dicatat oleh wasit dalam setiap babak dalam pertandingan dan memberi sinyal ketika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.

WASIT KETIGA
Wasit ketiga membantu mencatat waktu:
• Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing pemain disetiap babak dicatat oleh para wasit dan memberi sinyal jika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
• Mencatat penghentian permainan dan alasan-alasannya.
• Mencatat nomor pemain yang mencetak gol.
• Mencatat nama-nama serta nomor pemain yang mendapat peringatan dan dikeluarkan.
• Memberikan/menyediakan informasi yang relevan mengenai permainan.

Dalam kejadian campur tangan yang tidak pantas/diluar batas dilakukan oleh pencatat waktu atau wasit ketiga, maka wasit akan membebas tugaskan mereka, mengatur penggantinya serta melaporkan kepada pihak atau pejabat yang berwenang, seusai pertandingan.

Dalam hal cidera, wasit ketiga dapat mengganti wasit atau wasit kedua.

KEPUTUSAN 1
Untuk pertandingan Internasional, diwajibkan untuk menggunakan pencatat waktu dan wasit ketiga.

KEPUTUSAN 2
Untuk pertandingan Internasional, jam pencatat waktu (chronometer) yang digunakan harus disesuaikan dengan seluruh fungsi-fungsi yang diperlukan (pencatatan waktu yang tepat, alat untuk mencatat sewaktu menghukum dua menit bagi empat pemain secara serentak/simultaneous), serta memantau pengumpulan kesalahan oleh masing-masing tim selama setiap babak permainan.

PERATURAN 8
LAMANYA PERTANDINGAN

PERIODE PERMAINAN
WAKTU UNTUK TIME-OUT (waktu sela)
Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk mendapatkan Time-out:
• Para pelatih tim diberikan wewenang meminta kepada pencatat waktu untuk time-out selama satu menit.
• Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola).
• Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika bola tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dari yang digunakan oleh wasit.
• Ketika time-out diberikan, para pemain harus tetap berada didalam lapangan. Jika selama masa time-out itu mereka ingin menerima instruksi dari ofisial tim, cara ini hanya dapat dilakukan hanya pada garis pembatas lapangan (garis samping) - yang sejajar dengan tempat duduk Tim dan pemain cadangan. Ofisial yang memberikan instruksi tidak boleh memasuki lapangan.
• Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.

JARAK WAKTU ISTIRAHAT
Waktu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit.

KEPUTUSAN DAN PENUGASAN

KEPUTUSAN 1
Jika Pencatat waktu tidak ada, pelatih minta time-out kepada wasit.
KEPUTUSAN 2
Jika peraturan kompetisi menetapkan bahwa perpanjangan waktu dilaksanakan pada akhir dari waktu normal, maka tidak ada time-out selama perpanjangan waktu (extra time) tersebut.

PERATURAN 9
MEMULAI dan MEMULAI KEMBALI PERMAINAN

PENDAHULUAN
Pemilihan tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang menang pada lemparan koin memutuskan gawang yang ingin diserang pada babak pertama pertandingan tersebut.

Tim lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai pertandingan.

Tim yang memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama untuk mulai pertandingan dibabak kedua.

Pada babak kedua dari pertandingan, Tim-tim berpindah tempat (bench), dan menyerang gawang lawan.

TENDANGAN Permulaan (Kick-off)
Kick-off adalah cara untuk memulai permainan:
• Pada permulaan babak pertama pertandingan.
• Setelah gol tercetak/tercipta.
• Pada permulaan babak kedua dari pertandingan.
• Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu, jika dilakukan.
• Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari kick-off.

PROSEDUR
• Seluruh pemain berada dalam setengah lapangannya sendiri. Lawan dari tim yang melakukan kick-off paling kurang 3 m dari bola hingga bola sudah dalam permainan.
• Bola ditempatkan dititik tengah lapangan.
• Wasit memberikan isyarat untuk memulai kick-off.
• Pada saat memulai pertandingan kick-off yang sah, apabila bola ditendang dan bergerak kearah depan.
• Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/disentuh pemain lainnya.
Setelah salah satu tim mencetak gol, tendangan permulaan dilakukan oleh tim lainnya (tim lawannya)

PELANGGARAN DAN SANGSI
• Jika penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada Tim lawan, dilakukan dari tempat terjadinya pelanggaran.
• Jika pelanggaran dilakukan oleh pemain didalam daerah pinalti lawan, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti dari tempat terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.
• Untuk setiap pelanggaran prosedur kick-off, maka kick-off

MENJATUHKAN BOLA = BOLA WASIT
Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai kembali pertandingan setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan cara untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola mati. Atau permainan dihentikan bukan karena bola melewati garis samping atau garis gawang atau untuk alasan apapun yang tidak disebutkan dalam peraturan permainan.

PROSEDUR
Salah seorang Wasit menjatuhkan bola ditempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan, kecuali jika dia dalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini ia menjatuhkan bola tersebut pada garis daerah pinalti, ditempat terdekat dimana bola berada ketika pertandingan dihentikan. Permainan dimulai kembali atau bola dalam permainan ketika bola sudah menyentuh lapangan.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Bola dijatuhkan lagi/kembali..
• Jika Bola disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut menyentuh permukaan lapangan (tanah).
• Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak dengan tanah, tanpa disentuh oleh pemain.
KETENTUAN KHUSUS
• Tendangan bebas diberikan kepada tim bertahan didalam daerah pinalti sendiri, boleh dilaksanakan dari titik mana saja dalam daerah pinalti.
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim penyerang di dalam daerah pinalti tim lawannya, harus dilakukan dari garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana pelanggaran dilakukan/terjadi.
• Dropped ball untuk memulai kembali permainan di dalam daerah pinalti, harus dilakukan di atas garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.

PERATURAN 10
BOLA DI DALAM DAN DI LUAR PERMAINAN

BOLA DILUAR PERMAINAN
Bola diluar permainan, jika :
• Bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah menggelinding atau melayang.
• Permainan telah dihentikan sementara oleh wasit.
• Bola menyentuh langit-langit.

BOLA DIDALAM PERMAINAN
Bola dalam permainan setiap waktu termasuk ketika :
• Bola memantul dari tiang gawang atau memantul palang gawang ke dalam lapangan.
• Bola memantul/menyentuh wasit ketika mereka masih berada didalam lapangan.

KEPUTUSAN
Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan indoor dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit, Permainan akan dilanjutkan kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir menyentuh bola. Tendangan kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis terdekat dibawah langit-langit dimana bola menyentuhnya.

PERATURAN 11
CARA MENCETAK GOL

GOL MASUK GAWANG
Kecuali ditentukan lain dari peraturan ini, dapat dikatakan gol ketika keseluruhan bagian dari bola melewati garis gawang antara kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang, asalkan bola tersebut tidak dilemparkan, dibawa atau secara sengaja didorong oleh tangan seorang pemain dari tim penyerang, termasuk penjaga gawang.

TIM PEMENANG
Tim yang mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan adalah pemenangnya. Jika kedua tim mencetak gol yang sama atau tidak tercetak/tercipta gol, maka pertandingan dinyatakan imbang atau seri.

PERATURAN DAN PERTANDINGAN
Untuk suatu pertandingan yang berakhir seri, peraturan kompetisi boleh menyatakan ketentuan yang menyertakan perpanjangan waktu atau dilakukan tendangan dari titik pinalti untuk menentukan pemenangnya.

PERATURAN 12
KESALAHAN-KESALAHAN dan KELAKUKAN JAHAT

TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan :
• Menendang atau mencoba menendang lawan.
• Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
• Menerjang lawan.
• Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya.
• Memukul atau mencoba memukul lawan.
• Mendorong lawan.

Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang pemain melakukan pelanggaran sebagai berikut :
• Memegang lawan.
• Meludah pada lawan.
• Melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan.
• Menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola.
• Memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.

Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.

Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang diakumulasikan.

TENDANGAN PINALTI
Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau bola hidup.

TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini :
• Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan.
• Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass).
• Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia menerima bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim.
• Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya atau kaki, lebih dari empat detik.


Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang pemain:
• Bermain dengan cara yang membahayakan.
• Dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan).
• Mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya.
• Melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya pada Peraturan No.12, yang mana permainan dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan seorang pemain.

Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.

SANGSI DISIPLIN

Kartu kuning dan kartu merah hanya dapat ditunjukkan kepada para pemain atau para (pemain) cadangan.

Para wasit memiliki kekuasaan untuk memutuskan sangsi disiplin kepada para pemain dari sejak ia masuk lapangan sampai meninggalkan lapangan setelah isyarat peluit akhir.

PELANGGARAN YANG DIPERINGATKAN
Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut :
• Bersalah karena melakukan tindakan yang tidak sportif.
• Memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan atau aksi yang tidak baik.
• Tetap melanggar Peraturan Permainan.
• Memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat memulai kembali permainan.
• Tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan ketika dilakukan tendangan sudut, tendangan kedalam, tendangan bebas atau tendangan gawang.
• Masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar prosedur pergantian pemain.
• Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.

Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan selain itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan kartu kuning.

PELANGGARAN YANG DAPAT MENYEBABKAN PEMAIN DIKELUARKAN
Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut :
• Pemain bermain sangat kasar.
• Pemain melakukan tindakan kasar.
• Meludah pada lawan atau orang lain.
• Menghalangi lawan untuk mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara yang tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang didalam daerah pinaltinya sendiri).
• Mengagalkan pemain lawan yang berkesempatan menciptakan gol dengan bergerak maju kedepan menuju ke arah gawang pemain tersebut. Dengan melakukan tindakan pelanggaran yang dapat dikenai hukuman melalui tendangan bebas atau tendangan pinalti.
• Mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-kata caci-maki.
• Menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.

KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
Jika permainan dihentikan untuk sementara karena pemain melakukan pelanggaran No.6 atau No.7, tanpa melakukan pelanggaran peraturan lainnya, maka permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung yang diberikan kepada tim lawan dan dilakukan ditempat dimana pelanggaran awal terjadi. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terakhir terjadi.



KEPUTUSAN - KEPUTUSAN
1. Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat ikut kembali kepermainan yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku pemain cadangan dan harus meninggalkan sekitar lapangan. Pemain cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua menitnya berakhir, dan pemain secara sah telah diijinkan oleh pencatat waktu. Dalam hal ini ditetapkan aturan sebagai berikut :

• Jika dalam permainan terdapat 5 pemain melawan 4 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim yang hanya dengan 4 pemain dapat memasukkan pemain kelimanya.
• Jika kedua tim bermain dengan 4 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim tetap bermain dengan jumlah yang sama.
• Jika dalam pertandingan dimana terdapat 5 pemain bermain melawan 3 pemain, atau 4 pemain melawan 3 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim dengan 3 orang pemain dapat menambah hanya satu orang pemain lagi.
• Jika kedua tim bermain dengan 3 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim tetap dengan jumlah pemain yang sama.
• Jika tim yang mencetak gol adalah salah satu dari tim dengan pemain yang lebih sedikit, maka permainan diteruskan tanpa menambah jumlah pemain.
2. Tergantung pada peraturan 12.
Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala (sundulan pada bola dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah melewati garis tengah (lapangan) atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan.
Tetapi, jika menurut pendapat wasit, pemain sengaja melakukan tipuan ketika bola dalam permainan menghindari peraturan ini, pemain itu bersalah, berkelakuan tidak sportif. Pemain diberikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning, dan tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dilaksanakan dari tempat di mana pelanggaran terjadi dalam kondisi seperti itu, tidak ada hubungannya apakah penjaga gawang kemudian menyentuh bola dengan tangannya atau tidak.
Pelanggaran yang dilakukan pemain dalam usaha untuk menghindar dari ketentuan dan makna dari peraturan 12.
3. Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya, harus diberikan sangsi sebagai pemain sangat kasar (must be sanctioned as serious foul play).
4. Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu wasit, harus diberikan sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be sanctioned as unsporting behaviour).
5. Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol, harus diberikan peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be caution for unsporting behaviour).

PERATURAN 13
TENDANGAN BEBAS

TENDANGAN BEBAS
Tendangan bebas terdiri dari tendangan bebas langsung dan tidak langsung.

Untuk kedua tendangan bebas bola harus diam dan tidak bergerak dan penendang tidak boleh menyentuh bola kedua kalinya sebelum disentuh/tersentuh oleh pemain lainnya.

TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut dinyatakan sah.

TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Gol hanya dapat tercetak dan dinyatakan sah, apabila bola tersebut sudah menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum masuk kegawang.

POSISI TENDANGAN BEBAS
• Seluruh pemain lawan paling kurang harus berada tidak kurang banyak 5 m dari bola sampai bola dalam permainan.(until it is in play)
• Bola kembali berada dalam permainan setelah bola ditendang, disentuh/tersentuh atau dimainkan oleh pemain lain.
• Ketika tim bertahan laksanakan tendangan bebas dari dalam daerah pinalti sendiri, semua pemain lawan harus berada di luar daerah pinalti. Bola dalam permainan segera setelah meninggalkan keluar daerah penalti.


PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika ketika tendangan bebas dilakukan, posisi lawan berada lebih dekat dengan bola dari jarak yang ditentukan maka:
• Tendangan bebas dilakukan ulang (diulang).
Jika setelah bola berada dalam permainan, penendang menyentuh/memainkan bola kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya maka:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.(from the place where the infringement)
Jika tendangan bebas dilakukan lebih dari 4 detik maka:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.

TANDA ISYARAT DARI WASIT

TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Wasit menunjuk pada satu lengannya secara horizontal, menunjuk arah tendangan yang akan dilakukan. Dalam hal terjadinya pelanggaran yang dihitung sebagai kesalahan yang diakumulasikan, wasit menunjuk kearah posisi terjadinya pelanggaran, sementara jari lainnya memberi isyarat kepada wasit ketiga, atau ofisial pertandingan lainnya agar mengetahui bahwa pelanggaran tersebut dihitung sebagai pelanggaran yang diakumulasikan.

TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Wasit mengindikasikan sebuah tendangan bebas tidak langsung dengan menaikkan tangan diatas kepala. Ia tetap mengangkat tangannya dengan posisi tersebut hingga tendangan telah dilakukan dan bola telah menyentuh/disentuh pemain lain atau keluar lapangan permainan.

PERATURAN 14
PELANGGARAN YANG DIAKUMULASIKAN

PELANGGARAN TERAKUMULASI
• Hukuman tersebut dilakukan dengan memberikan tendangan bebas langsung seperti disebutkan dalam Peraturan No.12.
• Lima kesalahan yang telah dilakukan oleh masing-masing tim diakumulasikan dibabak pertama dan dicatat dalam ringkasan pertandingan.

POSISI TENDANGAN BEBAS
Untuk kumpulan lima jenis pelanggaran pertama dicatat oleh kedua tim di setiap babaknya:
• Para pemain dari tim lawan boleh membentuk dinding untuk mempertahankan tendangan bebas.
• Seluruh pemain lawan harus berada tidak kurang berjarak 5 meter dari bola, sampai bola dalam permainan.
• Gol dapat tercipta secara langsung dari tendangan bebas ini.

Pada permulaan dari terjadinya pelanggaran akumulasi yang keenam dicatat untuk kedua tim pada setiap babak:
• Para pemain tim lawan tidak boleh membentuk dinding (untuk mempertahankan tendangan bebas yang diberikan akibat Pelanggaran keenam).
• Pemain yang melakukan tendangan bebas harus diidentifikasi dengan baik dan jelas.
• Penjaga gawang harus tetap dalam daerah pinaltinya dengan tidak kurang jarak 5 meter dari bola.
• Seluruh pemain lainnya di lapangan harus tetap berada sejajar dengan bola dan paralel dengan garis gawang, dan diluar daerah pinalti. Mereka harus berjarak tidak kurang 5 meter dari bola dan tidak boleh mengganggu pemain yang akan melakukan tendangan bebas. Tidak boleh ada pemain lain yang boleh melewati barisannya yang sejajar dengan posisi bola (tidak boleh melewati garis imajiner) sampai bola telah disentuh atau dimainkan.

PROSEDUR
untuk pelanggaran keenam dan pelanggaran terakumulasi selanjutnya
• Pemain yang melakukan tendangan bebas, harus menendang bola dengan tujuan mencetak gol dan tidak boleh mengoper bola kepada pemain kawan satu timnya
• Setelah tendangan bebas dilakukan, tidak ada pemain yang boleh menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh penjaga gawang, atau telah memantul pada tiang gawang atau palang gawang atau telah meninggalkan lapangan (yang dimaksud keluar lapangan).
• Jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran keenam bagi timnya pada posisi diantara garis tengah lapangan dan titik pinalti kedua 10 meter dari garis gawang tendangan bebas dilakukan dari titik pinalti kedua. Seperti yang telah di jelaskan pada peraturan No.1. Tendangan bebas dilakukan sesuai dengan ketentuan “Posisi dari tendangan bebas”.
• Jika seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya dari bagian lapangannya sendiri antara garis 10 m dan garis gawang, tim yang diberi tendangan bebas tersebut dapat memilih apakah mengambilnya dari titik pinalti kedua atau dari tempat dimana pelanggaran terjadi.
• Tambahan untuk perpanjangan waktu harus diberikan untuk sebuah tendangan bebas yang dilakukan pada akhir dari setiap permainan.
• Jika permainan masuk kedalam waktu tambahan, maka semua pelanggaran yang telah diakumulasikan dari babak kedua pertandingan, tetap berlanjut untuk diakumulasikan kedalam waktu tambahan.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika seorang pemain dari tim bertahan melanggar terhadap peraturan tendangan dari titik pinalti kedua:
• Tendangan diulang jika tidak tercipta gol.
• Tendangan tidak diulang jika gol tercipta.

Jika pemain dari tim yang sama yang melanggar peraturan tendangan dari titik pinalti kedua:
• Tendangan diulang jika gol tercipta.
• Jika gol tidak tercipta, wasit hentikan permainan dan memulai kembali permainan dengan tendangan bebas tidak langsung diberikan tim lawan, dilaksanakan dari tempat bola berada ketika pelanggaran terjadi.

Jika pemain yang melakukan tendangan melanggar peraturan tendangan dari titik pinalti kedua, ini setelah bola dalam permainan:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi kecuali kejadian ini terjadi didalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini tendangan bebas langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada saat tempat terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pemain dari tim bertahan dan pemain dari tim penyerang melakukan pelanggaran dari peraturan ini:
• Tendangan bebas diulang.
Jika bola mengenai sesuatu (benda) setelah disentuh / ditendang ke depan.
• Tendangan bebas diulang.
Jika bola mantul ke dalam permainan dari penjaga gawang, dari palang gawang atau dari tiang gawang dan kemudian mengenai sesuatu (benda):
• Wasit hentikan permainan (sementara);
• Memulai kembali permainan dengan menjatuhkan bola (=dropped ball) pada tempat dimana bola mengenai sesuatu (benda) .

PERATURAN 15
TENDANGAN PINALTI

Tendangan pinalti diberikan terhadap tim yang melakukan pelanggaran yang dihukum dengan tendangan bebas langsung, di dalam daerah pinaltinya sendiri dan ketika bola dalam permainan.
Gol dapat dicetak secara langsung dari tendangan pinalti.

Diperkenankan waktu tambahan untuk tendangan pinalti yang akan dilakukan pada akhir setiap babak atau pada akhir setiap periode perpanjangan waktu.

POSISI BOLA DAN PARA PEMAIN
Bola :
• Bola ditempatkan di titik pinalti.
Pemain yang mengambil tendangan pinalti:
• Teridentifikasi dengan benar
Penjaga gawang tim bertahan:
• Tetap berada pada garis gawangnya, menghadap ke penendang, diantara kedua tiang gawang, di bawah palang gawang hingga bola telah ditendang.
Posisi pemain lain selain penendang:
• Tetap berada didalam lapangan.
• Diluar daerah pinalti
• Dibelakang atau di samping titik pinalti.
• Paling kurang berjarak 5 meter dari titik pinalti.


PROSEDUR
• Pemain yang melakukan tendangan pinalti menendang bola ke arah depan.
• Pemain yang melakukan tendangan pinalti tidak boleh memainkan bola untuk kedua kali hingga bola disentuh/menyentuh pemain lainnya.
• Bola dalam permainan dan setelah bola ditendang dan bergerak kearah depan.

Ketika dilakukan tendangan pinalti terjadi selama pertandingan normal dilakukan atau dengan waktu perpanjangan baik setengah babak maupun penuh, untuk melakukan tendangan pinalti atau tendangan pinalti diulang, sebuah gol diberikan atau dikatakan sah jika sudah melewati kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang.
• Bola menyentuh salah satu tiang gawang, atau kedua tiang gawang atau palang gawang dan atau penjaga gawang.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika seorang pemain dari tim yang bertahan melanggar peraturan ini :
• Tendangan diulang, jika tidak tercipta gol.
• Tendangan tidak diulang, jika tendangan tercipta gol.

Jika rekan tim pemain yang melaksanakan tendangan melanggar peraturan ini maka :
• Tendangan diulang, jika tercipta gol.
• Jika tidak teripta gol, wasit hentikan permainan dan memulai kembali permainan dengan tendangan bebas tidak langsung untuk tim bertahan, dilaksanakan dari tempat dimana bola berada (saat itu) ketika pelanggaran terjadi.

Jika pemain yang melaksanakan tendangan melanggar peraturan tendangan pinalti ini, setelah bola berada dalam permainan:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali tendangan terjadi didalam daerah pinalti, yang mana tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pemain dari tim bertahan dan pemain dari tim penyerang melakukan pelanggaran dari peraturan ini :
• Tendangan pinalti diulang.

Jika bola mengenai sesuatu (benda) setelah disentuh/ditendang ke depan :
• Tendangan diulang.
Jika bola mantul kedalam permainan dari penjaga gawang, dari palang gawang atau dari tiang gawang dan kemudian mengenai sesuatu (benda):
wasit hentikan permainan (sementara).
Memulai kembali permainan dengan menjatuhkan bola (dropped ball) pada tempat dimana bola mengenai sesuatu (benda).

PERATURAN 16
TENDANGAN KEDALAM

Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat disahkan langsung dari tendangan kedalam.
Tendangan kedalam diberikan:
• Jika keseluruhan bagian dari bola melewati garis samping, baik menggelinding di permukaan lapangan maupun melayang di udara atau menyentuh langit-langit.
• Di tempat persilangan garis samping lapangan.
• Kepada Tim lawan dari pemain yang terakhir kali menyentuh bola.

POSISI BOLA DAN PEMAIN
BOLA
• Harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis samping).
• Dapat ditendang kembali kedalam permainan ke arah manapun.

Pemain mengambil tendangan kedalam:
• Pada saat menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan atau di luar garis pembatas lapangan.

Pemain dari tim yang bertahan:
• Para pemain minimum berjarak 5 meter dari bola tempat dimana dilakukannya tendangan kedalam.

PROSEDUR
• Pemain, penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu 4 detik dari saat menempatkan bola.
• Pemain melakukan tendangan kedalam tidak dapat atau tidak boleh memainkan bola kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/ disentuh pemain lainnya.
• Bola berada dalam permainan segera setelah bola tersebut ditendang atau disentuh.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika:
• Pemain yang melakukan tendangan kedalam memainkan bola untuk kedua kalinya sebelum bola tersentuh/menyentuh pemain lain. Tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi, kecuali hal tersebut dilakukandari daerah pinalti dan dilaksanakan pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.

Tendangan kedalam diulang oleh pemain dari tim lawan, jika:
• Tendangan kedalam dilakukan tidak dengan benar.
• Tendangan kedalam dilakukan dari posisi selain tempat dimana bola melewati garis pembatas lapangan.(garis samping)
• Tendangan kedalam tidak dilakukan dalam waktu 4 detik mulai dari saat pemain menempatkan bola hingga melakukan tendangan.
• Terjadinya pelanggaran pada peraturan lain.

PERATURAN 17
PEMBERSIHAN GOL

Pembersihan gol adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat dikatakan sah apabila gol dilaksanakan melalui ditendang atau dilempar langsung dari gawang oleh penjaga gawang.

Pembersihan gol diberikan jika :
• Keseluruhan bola telah disentuh oleh pemain dari tim penyerang, telah melewati garis gawang, apakah menggelinding di tanah atau melayang di udara dan gol tidak tercetak sesuai Peraturan No. 11.

PROSEDUR
• Bola dilempar dari titik manapun dalam daerah pinalti oleh penjaga gawang dari tim bertahan.
• Para pemain lawan harus tetap berada diluar daerah pinalti sampai bola berada dalam permainan.
• Penjaga gawang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut dimainkan oleh pemain lawan atau melewati garis tengah lapangan.
• Bola dalam permainan ketika bola tersebut dilempar langsung keluar dari daerah pinalti.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika bola tidak dilempar langsung keluar daerah pinalti:
• Pembersihan gol diulang.

Jika bola sudah dalam permainan, penjaga gawang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum bola tersebut dimainkan pemain lawan atau melewati garis tengah lapangan:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali hal tersebut terjadi didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.

Setelah bola berada dalam permainan, penjaga gawang menerimanya kembali dari rekan tim:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.

Jika pembersihan gol dilaksanakan dalam waktu lebih dari 4 detik oleh penjaga gawang yang memegang bola:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilaksanakan dari garis daerah penalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.

PERATURAN 18
TENDANGAN SUDUT

Tendangan sudut adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol dapat tercetak langsung dari tendangan sudut, tetapi hanya dilakukan terhadap tim lawan.



Tendangan Sudut diberikan apabila:
• Keseluruhan bagian dari bola, telah menyentuh seorang dari pemain bertahan melewati garis gawang, baik mengelinding di tanah permukaan atau melayang di udara dan gol tidak tercetak sesuai dengan Peraturan No.11.

Prosedur
• Bola ditempatkan tepat didalam busur sudut, yang terdekat.
• Para pemain lawan berada pada jarak tidak kurang 5 m dari bola.
• Bola ditendang oleh pemain dari tim penyerang yang mendapat tendangan sudut.
• Bola berada dalam permainan setelah bola ditendang atau disentuh dan keluar dari daerah tendangan sudut.
• Penendang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut disentuh/ tersentuh pemain lain.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Tendangan bebas tidak langsung dapat dilaksanakan oleh tim lawan, jika:
• Pemain yang melaksanakan tendangan sudut memainkan bola kedua kalinya sebelum bola tersebut menyentuh pemain lain. Tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan pemain tim lawan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.
• Tendangan sudut dilakukan dalam waktu tidak lebih 4 detik oleh pemain yang akan melaksanakan tendangan menempatkan bola.
• Tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari busur sudut.

Untuk pelanggaran lainnya :
• Tendangan sudut diulangi.

PROSEDUR UNTUK MENENTUKAN PEMENANG PERTANDINGAN
Waktu tambahan dan tendangan dari titik pinalti adalah cara untuk menentukan tim pemenang, apabila peraturan kompetisi mengisyaratkan harus ada tim pemenang setelah pertandingan berakhir dengan seri.

PENAMBAHAN WAKTU
Waktu tambahan terdiri dari dua waktu yang sama yaitu lima menit setelah waktu istirahat selama lima menit. Jika tidak ada gol yang dicetak selama dua babak dari penambahan waktu tersebut dan nilai akhir tetap berimbang, maka pertandingan ditentukan melalui tendangan dari titik pinalti.
PROSEDUR TENDANGAN DARI TITIK PINALTI
• Wasit memilih gawang yang akan dilakukan tendangan dari titik pinalti.
• Wasit melempar koin dan kapten tim yang memenangkan lemparan koin tersebut memutuskan melaksanakan tendangan pertama ataukah yang kedua.
• Wasit dan pencatat waktu mencatat tendangan yang dilakukan.
• Masing-masing tim melakukan lima tendangan dari titik pinalti.
• Tendangan dilakukan secara bergantian oleh kedua tim.
• Jika sebelum tendangan kelima kali dilakukan, salah satu tim telah unggul dan tak mungkin terkejar, maka sisa tendangan tidak perlu dilakukan.
• Setelah kedua tim melakukan lima tendangan dan hasil angka akhir sama maka, tendangan dilanjutkan dengan cara yang sama, sampai dengan salah satu tim ada yang unggul dari jumlah pemain penendang yang sama, semua pemain dan (pemain) cadangan dapat dipilih untuk melaksanakan tendangan dari titik pinalti.
• Setiap tendangan dari titik pinalti dilaksanakan oleh pemain yang berbeda. Tendangan yang kedua dapat dilakukan setelah semua pemain telah mendapatkan gilirannya.
• Pemain yang diperbolehkan melakukan tendangan dapat menggantikan posisi penjaga gawang dalam setiap saat selama pelaksanaan tendangan dari titik pinalti dilakukan.
• Hanya pemain yang telah ditunjuk sebagai penendang dari titik pinalti dan petugas pertandingan saja yang boleh tetap berada didalam lapangan.
• Semua pemain, kecuali pemain yang ditunjuk laksanakan tendangan dan dua penjaga gawang, harus tetap didalam lapangan permainan dan berada di setengah lapangan dari arah yang berlawanan.
• Kecuali ditentukan lain, peraturan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Sepak Bola Internasional berlaku juga untuk tendangan dari titik pinalti.
• Pada saat setelah pertandingan selesai, jika jumlah pemain salah satu tim melebihi jumlah pemain lawannya maka, tim dengan jumlah pemain lebih tersebut harus mengurangi jumlah pemainnya hingga jumlah keduanya sama. Nama dan jumlah yang tidak ikut serta harus dilaporkan kepada wasit. Kapten tim bertanggung jawab akan hal ini.
• Sebelum memulai tendangan dari titik pinalti, wasit harus sudah memastikan bahwa pemain yang sudah ditunjuk saja yang berhak melakukan tendangan dari titik pinalti dan tetap berada didalam lapangan untuk melakukan tendangan itu.

Peraturan Bola Basket

Peraturan Permainan Bola Basket
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.

Sejarah perkembangan Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith., seorang guru Olahraga asal Indonesia yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.

Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.

Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith.Basket ball(sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris), adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.

Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.

Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut.
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
..::::Denpruut::::.. © 2008 Template by:
SkinCorner