Sabtu, 05 Februari 2011

Komodo


Sampai sekitar 1911, dunia menganggap Komodo hanyalah binatang mitologis, namun pandangan tersebut berubah ketika sebuah pesawat jatuh di dekat Pulau Komodo, Selama Perang Dunia I. Sang pilot selamat, sehingga dapat mengabarkan kepada dunia bahwa keberadaan komodo benar-benar nyata.
Komodo (Varanus komodoensis) terkenal dengan reputasinya yang liar. Mereka akan menyerang dan memangsa manusia tanpa alasan. Mereka bagian dari keluarga kadal, dikenal sebagai jenis monitor, dan mereka kadal terbesar di dunia. Komodo terbesar yang pernah diukur, panjangnya lebih dari 3 meter dan beratnya 166 kg. Ukuran panjang rata-rata di alam bebas sekitar 2,5 meter dan beratnya sekitar 91 kg.
Sebagai gambaran untuk bisa meyakinkan betapa kuatnya makhluk ini, diperlukan dua orang untuk menekan/menahan ekor (buntut) seekor Komodo seberat 54 kg. Hal ini terjadi di kebun binatang London ketika mereka hendak melakukan tes darah pada seekor komodo.
Komodo dapat mengkonsumsi makanan dengan berat sekitar 80 persen dari berat badannya sendiri dalam 20 menit, dia juga dapat menelan sekaligus sebuah potongan makanan yang besar, karena rahang dan tengkoraknya yang fleksibel seperti ular. Mangsa Komodo termasuk ayam,babi hutan, rusa, kambing dan hewan air sebesar kerbau. Tidak banyak binatang yang dapat selamat dari serangan Komodo. Hewan langka ini, saat ini tersisa sekitar 4.000 di alam bebas, dan berada pada titik paling atas rantai makanan di habitatnya.

Gigitan paling mematikan

Dengan hampir 60 gigi, bergerigi seperti gigi ikan hiu dan panjang sekitar 1 cm, komodo adalah pemangsa yang brutal. Binatang yang tidak mati dalam serangan pertama sebenarnya pasti akan mati dalam beberapa hari kemudian. Dalam hal ini komodo akan menunngu dengan sabar sampai sang mangsa mati, atau mengikutinya hingga sang mangsa mati. Komodo mengidentifikasi binatang / mangsa yang mati, dengan menggunakan indra penciumannya, dimana indra penciumannya dapat mendeteksi bau hingga jarak 8 km. Komodo dan ular menerapkan cara yang sama untuk mengidentifikasi bau yang ada di udara. mereka menggunakan lidahnya yang bercabang untuk mengumpulkan informasi yang ada diudara.

Komodo membunuh mangsanya dengan memanfaatkan bakteri yang terdapat dalam air liurnya. Terdapat 50 – 80 jenis bakteri mematikan dalam air liur komodo, sehingga binatang yang digigit komodo akan mengalami infeksi yang berujung pada kematian dalam beberapa hari. Pada tahun 2005, para ilmuwan menyimpulkan bahwa komodo (termasuk biawak, serta iguana selain memiliki bakteri yang mematikan juga mempunyai bisa. Bisa tersebut adalah racun yang disekresikan oleh kelenjar khusus dan disuntikkan ke binatang oleh gigitan atau sengatan. Para peneliti mulai meneliti dan mencari bisa tersebut, karena mereka percaya tidak mungkin infeksi bakteri bisa membunuh binatang dalam waktu hanya satu atau dua hari. Setidaknya satu penelitian menyimpulkan bahwa ada bisa tersimpan di air liur Komodo, beberapa orang percaya bisa inilah yang membuat air liur komodo begitu mematikan.

Komodo seperti halnya dengan kobra, mereka kebal terhadap racun mereka sendiri. Seperti semua pertahanan biologis, hal ini mungkin dapat di aplikasi dalam riset medis. Jika para ilmuwan dapat menemukan antibodi dalam darah komodo yang membuat ia kebal terhadap bakteri sendiri, hal ini dapat meraih posisi terhormat dalam hal antibiotik. Seperti pada tahun 2004, ilmuwan menemukan antibodi dalam kobra yang menghalangi efek dari bisa kobra. Mereka percaya bahwa pemahaman bagaimana reseptor racun yang diblokir di hewan-hewan ini dapat mengakibatkan peningkatan untuk pengobatan serangan jantung, stroke, dan kanker.
..::::Denpruut::::.. © 2008 Template by:
SkinCorner